Dalam buku ini diungkapkan bahwa pemipin tidak dilahirkan melainkan
diciptakan, tidak dipengaruhi gen, melainkan dipengaruhi oleh pengalaman dan
pelatihan. Hal ini menjelaskan bahwa semua orang bisa menjadi pemimpin baik
laki laki maupun Wanita apabila ada kemauan.
Pemimpin
bisa dimulai dari diri sendiri. Dale Breckenridge pada buku ini menekankan
bahwa jika menunjukkan ketertarikan tulus kepada orang lain merupakan inti
bakat pakar kepemimpinan kita. Ada beberapa kualitas yang dapat menumbuhkan
bakat kepemimpinan dalam diri sendiri yaitu Optimisme, Keceriaan, Kreativitas,
dan Kemahiran Mengatasi Kendala.
Buku ini merupakan salah satu buku best
seller di dunia dan untuk di Indonesia sendiri buku ini adalah buku
terjemahan yang pertama kali dicetak ulang di Gramedia Pustaka Utama pada tahun
2009 dan buku yang sedang saya bahas ini merupakan cetakan keempat belas pada
tahun 2022. Penulisnya sendiri yaitu Dale Breckenridge Carnegie, lahir pada 24
November 1888, adalah seorang penulis dan motivator legendaris asal Amerika
Serikat yang dikenal luas berkat kontribusinya dalam pengembangan diri, public
speaking, penjualan, serta keterampilan interpersonal.
Buku Leadership Mastery sendiri memiliki 24 bab
yang membahas tentang contoh kepemipinan di seluruh dunia, cara menemukan
pememimpinan yang seysua dengan gaya masing-masing individu. Dalam buku ini
diungkapkan bahwa pemipin tidak dilahirkan melainkan diciptakan, tidak
dipengaruhi gen, melainkan dipengaruhi oleh pengalaman dan pelatihan. Hal ini
menjelaskan bahwa semua orang bisa menjadi pemimpin baik laki laki maupun
Wanita apabila ada kemauan.
Pemimpin bisa dimulai dari diri sendiri. Dale
Breckenridge pada buku ini menekankan bahwa jika menunjukkan ketertarikan tulus
kepada orang lain merupakan inti bakat pakar kepemimpinan kita. Ada beberapa
kualitas yang dapat menumbuhkan bakat kepemimpinan dalam diri sendiri
yaitu
1. Optimisme
Individu sukses memiliki karakter kunci yaitu
kemampuan melihat segalanya akan berjalan dengan baik atau bersikap tetap optimis.
Ini bahkan jauh lebih penting dari Pendidikan, koneksi bisnis, finansial. Orang
optimis menolak menerima jawaban tidak, sebaliknya Ketika situasi memburuk,
mereka akan tetap yakin bahwa apa yang terjadi sekarang merupakan kehendak
Allah, dan jika kita tetap yakin segalanya akan jauh lebih mudah.
2. Keceriaan
Para pemimpin tidak hanya siap melakukan apa saja
yang di perlukan, mereka juga Bahagia saat melakukannya dan bangkit menghadapi
tantangan. Hadapi setiap persoalan baik positif dan negative dengan senyuman.
Kita semua menghadapi masalah yang pasang surut, tetapi bakat kepemimpinan
sejati adalah kita mampu bersikap positif meskipun segalanya memburuk. Bersikap
murung bukan pertanda kecerdasan dan bersikap ceria dalam mengalami kemalangan
bukan indicator masa bodoh. Malah sebaliknya itu adalah tanda kepakaran
kepemimpinan. Semua diawali dari sikap positif kita.
3. Kreativitas
Aspek yang ketiga adalah kreativitas, kita bisa
mendefinisikan kreativits sebagai kemampuan membuat sesuatu yang bernikau dari
sesuatu yang kurang bernilai. Kreativitas juga adalah kemamouan membuat sesuatu
yang bernilai dari sama sekali tidak ada. Kita dapat memupuk kreativitas dalam
diri sendiri berawal dari hal-hal yang kita sukai.
4. Kemahiran
mengatasi kendala
Integritas adalah kesesuaian ucapan dan tindakan.
Apabila menghadapi suatu masalah kita dapat membuat daftar penyebab
permasalahan tersebut dan mengaitkan beberapa solusi yang efektif yang dapat
menyelesaikannya. Seseorang yang mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari
masalah yang sedang dihadapinya berarti mampu memiliki bakat kepemimpinan dalam
diri sendiri. Setelah itu kita harus belajar dari kesalahan yang ada. Pemimpin
tidak hanya pada instansi, tapi juga keluarga bagi anak-anak dan yang
terpenting pemimpin bagi diri sendiri
Dale Breckenridge dalam buku Leadership Mastery
juga mengungkapkan kepemimpinan yang baik. Menekankan bahwa pada era sekarang
tidak bisa lagi menggunakan kepemimpinan tradisional yang mengonsepkan bahwa
pemimpin harus ditakuti dan bawahan harus menjalankan semua perintahnya.
Sebaliknya menekenakan pada pemimpin masa kini seperti:
1. Otoritas
yang sah.
Pemimpin harus memiliki visi dan mampu membuat
orang lain mengakui visinya tersebut. Pemimpin harus mampu mengkomunikasikan
visinya sendiri dengan lantang yang sesuai dengan kata dan perbuatannya atau
dalam kata lain disebut integritas.
Sebagai contoh diungkapkan dalam buku ini
bahwa identitas pemimpin bukan hanya identitas pribadi namun adalah
identitas kelompok. Pemimpin adalah seseorang yang dicari untuk
dimintai saran atau nasihat dan ketika mendapatkannya, anggotanya merasa seolah
nasihat itu sangat baik diterapkan dan berasal dari diri mereka sendiri.
Kemampuan berbicara dan berkomunikasi dengan baik sangat berpengaruh. Pemimpin
yang teguh juga tidak selalu merasa benar. Terbukalah pada gagasan, pendapat
dan pilihan baru.
2. Keyakinan
diri yang autentik
Pemimpin harus percaya diri, jika ingin orang lain
mempercayai mereka juga. Pemimpin berpikir, merasa, dan mengetahui bahwa diri
mereka memiliki kekuatan untuk menaklukan tantangan dan memperoleh hasil
sepositif mungkin.
3. Percaya diri
Pemimpin Tangguh harus percaya diri dalam
menghadapi setiap masalah. Mereka harus memiliki pendirian, bukan hanya sekedar
pendapat, terutama yang melibatkan masalah integritas. Meski begitu, pemimpin
bukan orang yang keras kepala. Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk
mendengarkan masalah, memerlukan kajian masa depan untuk menghasilkan perubahan
dan mengarahkan orang lain ke tujuan yang sama. Pemimpin juga harus memiliki
rasa percaya diri dengan menerima kritik dan komentar negative tanpa bersikap
defensive, arogan dan pasrah. Temukan sesuatu yang bermanfaat dari kritik
tersebut dan ungkapkan terimakasih pada orang tersebut serta tunjukkan profesionalisme
dan kematangan.
4. Menerima
resiko
Seorang pemimpin harus mampu mengambil resiko dan
menerima konsekuensinya apabila gagal. Begitu keputusan sudah diambil, pemimpin
harus mampu menjadi teladan bagi orang lain. Pemimpin juga harus bersikap mendukung.
Bersabar dan tetaplah bekerja meski menghadapi orang-orang dengan dedikasi dan
semangat lebih kecil dibandingkan kita. Selalu perlakukan rekan kerja dengan
sopan dan penuh hormat, serta beri perhatian pada rekan sebagai invidu. Ingat
bahwa cara kita berinteraksi dengan orang akan berdampak pada cara pandang
mereka terhadap kita.
5. Kebulatan
tekad
Pemimpin tidak boleh menyerah tanpa bertindak.
Pemimpin harus berusaha agar kelompok mereka berhasil meskipun tidak mudah.
Pemimpin yang teguh memiliki kemampuan menginspirasi dan mengobarkan semangat.
Pemimpin juga harus mengkritik secara konstruktif. Kepemimpinan efektif
tertutama Ketika berurusan dengan harga diri dan martabat orang lain memerlukan
kepekaan dan empati. Belajar dari pemimpin-pemimpin dunia, prinsip dan praktik
pembentukan pimpinan unggul dimulai dari pujian dan penghargaan tulus. Tegurlah
kesalahan orang lain dengan mencari cara yang tanpa kentara. Bicaralah dengan
dimulai dari kesalahan diri sendiri sebelum mengkritik orang lain. Pujilah
setiap kemajuan meskipun sedikit. Kobarkanlah semangat dan buatlah orang lain
nyaman dan yakin kesalahannya dapat diperbaiki.
Bagi kamu yang mau melihat video lengkapnya silahkan kunjungi Youtube https://www.youtube.com/watch?v=HViUdJMtv0E&t=45s
Salam Literasi