Detail Artikel

Mengapa anak saya tidak setinggi teman sebayanya ya? Pertanyaan seperti itu sering timbul di benak orang tua, namun hanya sedikit yang mencari tahu penyebabnya. Terhambatnya pertumbuhan anak bisa disebabkan oleh banyak hal.

Keterlambatan pertumbuhan atau yang dikenal dengan istilah stunting dapat terjadi ketika seorang anak tidak bertumbuh mencapai tingkatan normal pada usianya. Kondisi tersebut dapat terjadi karena kondisi kesehatan anak seperti kekurangan hormone pertumbuhan atau hipotiroid. Dalam beberapa kasus, perawatan dini yang dilakukan dapat membantu anak mencapai pertumbuhan normal atau mendekati normal. Berkonsultasi dengan dokter spesialis anak merupakan langkah untuk melakukan perawatan dini pada kasus stunting.

Tanda-Tanda Terjadinya Stunting
Anak yang memiliki kurang tinggi jika dibandingkan dengan teman sebayanya, kemungkinan bisa memiliki masalah pertumbuhan. Gejala lain terjadinya stunting bisa terjadi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

  • Jika anak pada bagian tubuh tertentu memiliki bentuk yang tidak proporsional seperti ukuran lengan atau kaki
  • Jika anak memiliki kadar hormone tiroksin yang rendah maka akan menimbulkan gejala penyerta seperti mudah lelah, sembelit, kulit kering, rambut kering dan sering kedinginan
  • Jika anak memiliki kadar hormone pertumbuhan yang rendah, hal ini dapat menyebabkan anak memiliki wajah yang terlihat lebih muda.
  • Jika pertumbuhan anak terjadi karena masalah pada system pencernaan, maka akan terjadi gejala seperti diare, sembelit, muntah atau mual

Penyebab Terjadinya Stunting
Terlambatnya pertumbuhan anak dapat disebabkan oleh beberapa penyebab. Berikut beberapa penyebab yang terjadi adalah:

  • Faktor Genetika
    Memiliki riwayat keluarga yang berperawakan pendek akan menjadi penyebab seseorang memiliki tubuh pendek. Stunting yang disebabkan oleh riwayat keluarga tidak dapat mengindikasikan adanya masalah.
  • Keterlambatan Pertumbuhan Tulang
    Anak-anak bisa memiliki pertumbuhan tulang yang terhambat karena tingkat kematangan tulang tidak sesuai dengan usianya. Anak-anak yang mengalami hal ini juga mendapatkan masa pubertas yang tertunda. Akibat dari kondisi ini menyebabkan mereka lebih pendek dari teman-teman sebayanya.
  • Kekurangan Hormon Pertumbuhan
    Dalam kondisi yang normal, hormone pertumbuhan akan meningkatkan pertumbuhan jaringan tubuh. Namun anak-anak yang mengalami kekurang hormone pertumbuhan akan mengalami hambatan.
  • Hipotiroid
    Bayi atau anak-anak yang memiliki hipotiroid memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif. Tiroid memiliki tanggung jawab untuk melepaskan hormone yang meningkatkan pertumbuhan tubuh secara normal. Jadi jika terjadi keterlambatan pertumbuhan, kemungkinan adalah tanda dari tiroid yang kurang aktif.
  • Kurang asupan nutrisi pada makanan yang dikonsumsi setiap hari
  • Kondisi kesehatan anak seperti down syndrome, anemia, gangguan pada organ penting seperti jantung, ginjal, paru-paru atau system pencernaan
  • Rendahnya akses pada air bersih dan pelayanan kesehatan dapat meningkatkan resiko penyakit infeksi pada anak

Perawatan dini terkait masalah pertumbuhan anak dapat membantu mereka mendapatkan kondisi tubuh yang normal saat dewasa. Berkonsultasilah dengan dokter ketika mulai curiga dengan tanda yang dialami oleh anak terkait pertumbuhan yang terlambat.


Sumber:

  1. Adoption Nutrition. Stunting. Diperoleh 01 Februari 2019 dari: http://adoptionnutrition.org/what-every-parent-needs-to-know/common-nutrient-deficiencies/stunting/
  2. Depkes. (2018, 07 April). Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Diperoleh 01 Februari 2019 dari: http://www.depkes.go.id/article/view/18040700002/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi-2-.html
  3. Healthline. (2018, 19 Desember). Understanding Delayed Growth and How It’s Treated. Diperoleh 01 Februari 2019 dari: https://www.healthline.com/health/delayed-growth-symptom